Senin, 08 Juni 2009

Vias Destiny



(Mars Pembantu-Titi Kamal)

(sabtu-20.00)

Via masih tetap membaca buku pelajaran sejarahnya yang setebal kamus bahasa inggris itu. Ditemani lampu pijar 5 watt, serta tembok yang sudah retak-retak dia menikmatinya dengan bersandar disamping lemari bajunya. Tiba-tiba terdengar suara dari ruang tengah.

Via, Via, aku punya kerjaan buatmu” teriak Rini yang memecahkan suasana tenang Via

Iah Non” jawab Via sambil segera berlari ke ruang tengah

Tolong beliin aku nasi goreng ama es teh iah, gpl” perintah Rini

Iah nyah” tambal Via




(Alhamdullillah-Opick)

Via adalah anak seorang pembantu rumah tangga. Nasibnya ini kadang membuatnya jengkel tak terbatas. Namun ia bersyukur karena dia masih bisa bersekolah dan memiliki teman sebaik Rini.


(Liberi Fatalli-Final Fantasy VIII)

Via sedikit berlari saat melewati gang sempit nan gelap itu. Cahaya petromaks dari penjual nas gor langganannya seolah menjadi mercu suar untuknya. Namun gang sempit nan gelap masih 500 meter lagi. Via pun mulai berlari ketika menyadari bahwa dia satu-satunya yang berada dalam gang itu.

``

(beraksi-kotak)

(20.10)

` Dengan santainya dia melewati anak-anak nongkrong yang sedikit kelihatan punk.... Dalam pikirnya berkecamuk anak yang bernama Bian yang sok kayak ketua nya aja, padahal gak punya pangkat apa-apa, dan Via pun menyapanya.

Eh Bian, gaya rambut lo ganti, kemarin sedikit ganteng, sekarang malah makin gak karu-karuan!!!” ejek Via

Bian bukannya marah mendengar ejekan Via, dia justru tersenyum dan mengikutinya berjalan ke arah pancaran sinar petromaks itu.


(dengarkan curhatku-vierrra)

(20.15)

Seperti biasa Bian pun duduk menemaninya menunggu nasgornya selesai. Bian yang pada dasarnya bodoh, mulai mengajak Via curhat tentang kucing yang paling ia benci. Via yang pada dasarnya gak suka ama hal-hal yang gak penting, mulai tidur di bangkunya. Bian pun akhirnya diam tanpa kata.


(ya ya ya-gigi)

(20.25) 15 menit sudah berlalu, nasgor pesanan via sudah selesai. Dia pun langsung mengambil dan membayarnya, meninggalkan Bian yang diam tanpa kata. Bian pun langsung mengejar Via dan menawarinya untuk mengantarnya.

Via, Via, lo gw anter ia!!” rayu Bian

Gag usah, aku puna kaki kok!! Kamu gag liat??” bantah Via

Ayo lah!! Please!!!”rayu Bian

hah, masak tiap hari aku bareng ma kamu kalo pulang??”

Please, please,please!!!”

ya ya ya!”

yes...! Ayo naik!”


(malam jum’at kliwon-agun)

Bian langsung menarik gas sepeda motornya dengan keras. Namun dia bukannya lewat jalan gang 9, tapi gang 13 yang mengarah ke kuburan.

Aduh! Bian bodo!! Ngapain malem-malem kaya gini lewat kuburan?? Ini kan malam jum’at kliwon!!” ceramah Via

Biar suasananya lebih romantis dong!!!”

Dari kejauhan terlihat sesosok nenek-nenek tua, duduk rilex di batu nisan, ketawa-ketiwi ngeliat mereka berdua yang ketakutan.Bian pun menarik gas sekuat-kuatnya (70km/jam), dan pada akhirnya sampai juga ke rumah Via.





(kekasih yang tak dianggap)

Via seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat tadi. Via meninggalkan Bian yang masih terengah-engah, meninggalkannya tanpa kata apapun. Bian pun lagi-lagi diam seribu kalimat menanggapinya dan akhirnya dia berkata.

Selamat malam Via!!! Besok kita terusin lagi!!”

Bian pun bergegas meninggalkan pelataran rumah Via, namun tiba-tiba dari arah samping kiri ada truk yang melesat kencang, Bian tidak dapat menghindari truk itu, dan akhirnya......

Brakkkkk.....

Via mendengar suara yang keras itu dan pada saat ia melihat keluar ternyata Bian sudah tewas tertabrak truk itu.

Bian............” teriak Via

Keluarga Rini, Via, dan warga perumahan itu segera menolong Bian dan melarikannya ke rumah sakit terdekat. Namun nyawa Bian tetap tidak terselamatkan lagi. Darahnya sudah terlalu banyak keluar.


(saat kau pergi-Bunga Citra Lestari)

(20.40)

Via pun menangis tak tertahankan mengiringi kepergiannya... Ruangan rumah sakit itu pun penuh dengan air mata.

(Minggu-06.09)

Pagi ini Bian dimakamkan di TPU jeruk purut, di sebelah makam kakeknya. Via, Rini, dan semuanya membaca doa. Dengan sedikit air mata di matanya yang membuat matanya seolah berkilau itu dia masih mengucapkan doa khususan untuk Bian.

( Merpati putih-Astrid )

(06.30)

Via masih tertunduk dalam tangisnya, mendung yang amat gelap diatasnya seolah membuat suasana sedihnya semakin lengkap. Dia hampir tak percaya kalau dia kehilangan Bian dalam hidupnya. Rini pun mendekatinya dan mencoba untuk menghiburnya. Namun Via masih tetap murung.

( Kucinta Dia-Astrid )

(06.33)

hujan pun akhirnya turun dan melengkapi suasana Via yang merasa sangat menyesal dan bersalah telah menyia-nyiakan Bian yang mencintainya. Via pun bernyanyi bersama Rini.

(lupa-lupa ingat-kuburan)

Namun apa daya memeluk gunung, Via dan Rini bahkan hampir tak pernah mendengarkan musik, dia Cuma ingat RBT hpnya, walaupun lupa lupa ingat mereka tetap bernyanyi di tengah-tengah kuburan dengan gembira.



(cinta terlarang-Virgin)

(06.36)

Dalam hatinya terpikir untuk menjalani hidup dengannya 1 kali lagi. Namun itu tidak mungkin, Bian tidak mungkin hidup kembali.

(06.40)

Via pun pulang meninggalkan makam Bian, sesampainya di rumah dia pun segera membantu ibu nya mencuci baju. Seolah tak ingat bahwa ia baru saja kehilangan Bian.

The end